Sebagai manusia biasa, mengalami kegagalan adalah hal yang wajar. Kegagalan bisa datang dari manapun, seperti gagal di sekolah, di dunia kerja, di masyarakat, maupun di lingkungan terdekat yaitu keluarga. Berbagai kegagalan yang ada kerap menjadi momok menakutkan yang secara tidak langsung membuat kita kehilangan semangat untuk kembali berjuang.
Tentunya tidak ada seorangpun yang menginginkan kegagalan, karena setiap orang berharap pada keberhasilan. Bahkan untuk hal kecil seperti menginstall aplikasi pun, kita ingin berhasil tanpa gangguan. Menelaah sisi positif dari sebuah kegagalan, tentunya itu semua berawal dari keputusan untuk mencoba sebuah tantangan, kemudian menjalani proses panjang yang terkadang melelahkan.
Memang benar, bahwa hasil adalah penentu dari setiap proses yang kita jalani. Namun sering kali kita lupa bahwa hasil bukanlah melulu tentang berhasil. Kita umumnya merayakan setiap keberhasilan tetapi di sisi lain, mengabaikan bahwa kegagalan juga merupakan bagian dari sebuah hasil. Padahal, kegagalan tidak pernah datang dari seseorang yang duduk diam saja, melainkan terjadi pada mereka yang berani mencoba. Mereka yang percaya pada mimpi dan bertekad untuk berusaha meraihnya, meskipun tidak pernah tahu apakah kemenangan atau justru perjuangan yang lebih keras lagi yang sedang menantinya di ujung jalan.
Pertanyannya adalah, kenapa kegagalan selalu identik dengan hasil akhir yang bersifat mengecewakan? Apakah tidak ada kesempatan ke dua bagi mereka yang sedang diuji dengan kegagalan? Apakah semuanya selesai jika kita gagal? Jawabannya akan sangat berbeda dan di sinilah kita berada. Di ruang dan waktu di mana kita harus berdiskusi dengan kegagalan yang ada. Akankah kita berhenti, atau justru kita lah manusia penakluk kegagalan.
1. Menghadapi kegagalan dengan berhenti untuk sementara
Kita bukanlah pecundang yang takut akan rintangan di masa depan, dan bukan pula pemalas yang hanya memiliki mimpi tanpa keberanian mengambil aksi. Kita terlahir dengan segala kemampuan dan keistimewaan yang Tuhan anguerahkan. Kita adalah manusia kuat yang saat ini sedang dilanda bertubi-tubi oleh kegagalan. Untuk itu, sangat sah jika kita saat ini memutuskan untuk istirahat sebentar setelah melewati rintangan yang begitu berat dan lama. Tidak ada kata terlambat bagi kita yang sedang mengatur nafas sejenak. Kita harus percaya bahwa yang bisa membuat kita berhenti mengejar mimpi bukanlah kegagalan. Ketahuilah bahwa kegagalan bukanlah penghalang. Justeru kita bisa menilai kegagalan dari sisi yang tidak biasa, yaitu melihatnya sebagai guru terbaik yang dapat memicu semangat untuk bangkit dan berlari kembali. Jika saat ini kita sedang di dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, sendirian, dan melelahkan, kemudian kita diuji dengan sedikit tersesat, maka tidak apa-apa untuk berhenti dan duduk sebentar. Bukankah sembari duduk, kita bisa mengingat kemungkinan-kemungkinan apa saja yang membuat kita tersesat untuk kemudian memikirkan jalan keluar yang tepat? Ingatlah bahwa dunia tidak akan berhenti begitu saja jika kita memutuskan untuk rehat. Dunia kita, mimpi kita, dan pintu kesuksesan kita akan terus terbuka dan setia menunggu, asalkan kita tidak berputus asa.
2. Gagal hanyalah sebatas ujian kecil sebelum sukses
Tidak semua orang sukses mendapat kesuksesannya dengan kemudahan dan proses yang mulus. Kita semua tahu bahwa di balik figur orang sukses terdapat banyak cerita pahit yang mereka hadapi sebelum akhirnya berhasil.
Tentunya resep menghadapi kegagalan akan sangat berbeda antara satu orang dan lainnya. Poinnya adalah selama kita tahu caranya, maknanya kita berhasil menaklukkan kegagalan.