Senin, 16 Januari 2023

Ketika Kita Harus Berdialog dengan Kegagalan

Sebagai manusia biasa, mengalami kegagalan adalah hal yang wajar. Kegagalan bisa datang dari manapun, seperti gagal di sekolah, di dunia kerja, di masyarakat, maupun di lingkungan terdekat yaitu keluarga. Berbagai kegagalan yang ada kerap menjadi momok menakutkan yang secara tidak langsung membuat kita kehilangan semangat untuk kembali berjuang.

Tentunya tidak ada seorangpun yang menginginkan kegagalan, karena setiap orang berharap pada keberhasilan. Bahkan untuk hal kecil seperti menginstall aplikasi pun, kita ingin berhasil tanpa gangguan. Menelaah sisi positif dari sebuah kegagalan, tentunya itu semua berawal dari keputusan untuk mencoba sebuah tantangan, kemudian menjalani proses panjang yang terkadang melelahkan. 

Memang benar, bahwa hasil adalah penentu dari setiap proses yang kita jalani. Namun sering kali kita lupa bahwa hasil bukanlah melulu tentang berhasil. Kita umumnya merayakan setiap keberhasilan tetapi di sisi lain, mengabaikan bahwa kegagalan juga merupakan bagian dari sebuah hasil. Padahal, kegagalan tidak pernah datang dari seseorang yang duduk diam saja, melainkan terjadi pada mereka yang berani mencoba. Mereka yang percaya pada mimpi dan bertekad untuk berusaha meraihnya, meskipun tidak pernah tahu apakah kemenangan atau justru perjuangan yang lebih keras lagi yang sedang menantinya di ujung jalan. 

Pertanyannya adalah, kenapa kegagalan selalu identik dengan hasil akhir yang bersifat mengecewakan? Apakah tidak ada kesempatan ke dua bagi mereka yang sedang diuji dengan kegagalan? Apakah semuanya selesai jika kita gagal? Jawabannya akan sangat berbeda dan di sinilah kita berada. Di ruang dan waktu di mana kita harus berdiskusi dengan kegagalan yang ada. Akankah kita berhenti, atau justru kita lah manusia penakluk kegagalan.

1. Menghadapi kegagalan dengan berhenti untuk sementara

Kita bukanlah pecundang yang takut akan rintangan di masa depan, dan bukan pula pemalas yang hanya memiliki mimpi tanpa keberanian mengambil aksi. Kita terlahir dengan segala kemampuan dan keistimewaan yang Tuhan anguerahkan. Kita adalah manusia kuat yang saat ini sedang dilanda bertubi-tubi oleh kegagalan. Untuk itu, sangat sah jika kita saat ini memutuskan untuk istirahat sebentar setelah melewati rintangan yang begitu berat dan lama. Tidak ada kata terlambat bagi kita yang sedang mengatur nafas sejenak. Kita harus percaya bahwa yang bisa membuat kita berhenti mengejar mimpi bukanlah kegagalan. Ketahuilah bahwa kegagalan bukanlah penghalang. Justeru kita bisa menilai kegagalan dari sisi yang tidak biasa, yaitu melihatnya sebagai guru terbaik yang dapat memicu semangat untuk bangkit dan berlari kembali. Jika saat ini kita sedang di dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, sendirian, dan melelahkan, kemudian kita diuji dengan sedikit tersesat, maka tidak apa-apa untuk berhenti dan duduk sebentar. Bukankah sembari duduk, kita bisa mengingat kemungkinan-kemungkinan apa saja yang membuat kita tersesat untuk kemudian memikirkan jalan keluar yang tepat? Ingatlah bahwa dunia tidak akan berhenti begitu saja jika kita memutuskan untuk rehat. Dunia kita, mimpi kita, dan pintu kesuksesan kita akan terus terbuka dan setia menunggu, asalkan kita tidak berputus asa.

2. Gagal hanyalah sebatas ujian kecil sebelum sukses

Tidak semua orang sukses mendapat kesuksesannya dengan kemudahan dan proses yang mulus. Kita semua tahu bahwa di balik figur orang sukses terdapat banyak cerita pahit yang mereka hadapi sebelum akhirnya berhasil. 

Tentunya resep menghadapi kegagalan akan sangat berbeda antara satu orang dan lainnya. Poinnya adalah selama kita tahu caranya, maknanya kita berhasil menaklukkan kegagalan.


Untuk Jiwa yang Gagal

    Berada pada situasi di mana kita menyadari bahwa orang lain jauh lebih baik daripada diri kita sendiri. Memang, tugas kita di dunia bukan untuk menjadi nomor satu dalam segala hal. Seperti yang kita sudah ketahui, bahwa kewajiban kita adalah untuk mengusahakan sesuatu dengan semaksimal mungkin dan berdoa untuk hasil yang kita inginkan. Itulah yang kita sebut sebagai ikhtiar. 

    Namun, tak jarang kita melihat diri kita dalam pantulan orang lain. Sering kita jumpai diri kita yang merasa tidak cukup dan kurang. Setelah usaha dan doa yang kita langitkan kepada Tuhan, pencapaian orang lain kerap membuat kita merasa belum menjadi apa-apa. Tak jarang pula, ketika melihat kesuksesan orang lain, dua hal akan muncul di kepala kita. Yang pertama adalah rasa cemburu, iri, bahkan hancur karena kita belum bisa seperti mereka. Dan yang ke dua adalah, tumbuhnya motivasi untuk bisa melakukan pencapaian besar seperti halnya mereka.

   Sebagai manusia, sangatlah wajar untuk mengakui kelemahan yang kita punya. Sudah saatnya bagi kita untuk menjadi jujur dan apa adanya. Kita butuh keberanian untuk mengutarakan rasa yang kita punya. Dan di dunia yang segala sesuatunya sudah sangat berubah, kita tak perlu menutup diri dan berpura-pura. 

    Jika saat ini kita merasa kurang dan belum layak, mengakui kekurangan tersebut adalah simbol kemenangan. Kita tak harus menyiksa diri dengan kepalsuan. Saat ini, menjadi jujur kepada diri sendiri jauh lebih penting daripada terus menerus membual tentang keberhasilan orang lain. Tak apa jika kita harus gagal. Tak perlu takut untuk mengakui bahwa kita kalah, karena yang terpenting kita sudah berani mencoba. Jangan memandang diri kita adalah orang yang lemah di antara ribuan manusia kuat. Karena, Tuhan tak pernah tidak seimbang dalam menciptakan umatnya. Ketahuilah, bahwa Tuhan menciptakan kita dengan kesempurnaan masing-masing.

    Rasanya memang tidak enak ketika harus berhadapan dengan kegagalan. Namun, mereka yang berani menghadapi kegagalanlah yang disebut pemberani. Tidak masalah jika jalan kita menuju kesuksesan tidak semudah jalan yang dilalui orang lain. Mungkin jalan kita sedikit terjal dan menantang, sehingga untuk melewatinya, butuh ratusan kali percobaan. Sadarlah bahwa tidak ada sesuatu yang mulus di dunia ini. Untuk mencapai hal kecilpun, rintangannya pasti dan akan selalu ada.

    Cobalah untuk jujur dan apa adanya kepada diri sendiri, karena bisa jadi, itu adalah obat manis yang bisa kita minum daripada menelan kebohongan yang begitu pahit. Ketika kita merasa kurang, kita tak harus menyalahkan takdir. Ketika kita gagal sekalipun, kita tidak perlu menghina diri kita sendiri dengan pencapaian orang lain. 

    Saat melihat kesuksesan orang lain, ketahuilah bahwa mereka pun tidak mencapainya dengan tangan kosong. Di balik keberhasilannya, mereka juga menyimpan puluhan kegagalan. Jika saat ini kita merasa gagal dan kurang, mulailah mengambil langkah untuk memperbaikinya. Anggaplah kita sudah jujur kepada diri sendiri, bahwa kita mengakui kekalahan yang kita terima. Maka selanjutnya, yang perlu kita lakukan adalah mengoreksi faktor x yang membuat kita menjadi gagal.

    Sadarlah, bahwa mengakuinya saja tidak cukup. Oleh karena itu,  kita tidak boleh berhenti dan menyerah begitu saja. Memang, semua usaha tersebut melelahkan. Tetapi, berjanjilah pada diri sendiri untuk terus mencoba. Usaha yang kita lakukan berkali-kali lipat tidak mungkin tidak membuahkan hasil. Fase di mana kekalahan melanda tak mungkin berputar di situ-situ saja. Jika kemarin kita gagal di saat orang lain berhasil, maka besok, kita akan meraih keberhasilan yang sepadan. Meskipun kegagalan tidak memiliki obat penawar, jangan pernah menutupinya.

    Temukan alasan kenapa kita terus berjuang. Meskipun banyak godaan untuk menyerah, percayalah terhadap alasan yang membuat kita kembali bangkit. Ceritakan kegagalan itu dan banggalah terhadapnya. Banggalah bahwa kita tidak malu untuk gagal. Banggalah bahwa kita tidak menipu diri sendiri. Banggalah bahwa kita tumbuh begitu kuat beriringan dengan kegagalan. Percayalah, bahwa kegagalan bisa dirubah menjadi kemenangan.



link gambar: https://www.herworld.co.id/gallery/teaser/priagagal_5720210331155943aT76tx.jpg

Mahasiswa Wajib Tahu: Inilah Masjid Sultan Penyedia Takjil Gratis di Malang

  Video suasana berbuka puasa gratis di masjid "sultan" Abdullah Permata Jingga, Malang MALANG- Bulan Ramadhan selalu menjadi mome...